clock


Sabtu, 31 Desember 2011

Teknologi dan Pertumbuhan Ekonomi

A. Kemajuan Teknologi dan Pertumbuhan Ekonomi
 Sejarah telah membuktikan bahwa penemuan dan kemajuan teknologi terus
berlangsung sehingga dapat meningkatkan kemungkinan produksi (production possibility)
baik di Eropa, Amerika Utara maupun di Jepang. Kemajuan teknologi ditandai dengan
adanya perubahan proses produksi, diperkenalkannya produk baru, ataupun peningkatan
besarnya  output dengan menggunakan  input yang sama. Penemuan yang telah dapat
meningkatkan produktivitas tersebut diantaranya mesin uap, motor bakar, proses Bessener
untuk memproduksi baja, dan mesin jet. Secara fundamental kemajuan teknologi termasuk
juga penemuan produk seperti telepon, radio, televisi, dan pesawat terbang. Kemajuan 3
teknologi yang sangat pesat dewasa ini dipacu oleh ditemukannya peralatan elektronika
dan komputer. Penemuan baru ini merupakan terobosan yang besar dalam kemajuan
teknologi, namun kemajuan teknologi juga merupakan proses yang masih terus menerus
berlanjut. Salah satu tolok ukur dari kemajuan teknologi ini dapat dilihat dari jumlah hak
patent yang terus bertambah.

 Pada masa lalu teknologi diasumsikan tetap sepanjang waktu. Sehingga seluruh
variabel pertumbuhan per kapita akan tetap untuk jangka panjang. Asumsi ini tidak sesuai
dengan pertumbuhan ekonomi yang telah terjadi. Model Harrod-Domar tentang
pertumbuhan juga didasarkan pada asumsi bahwa koefisien produksi bersifat tetap. Begitu
juga Model Neoklasik masih menganggap kemajuan teknologi bersifat eksogen. Kendrik,
Kaldor, dan Solow antara lain merupakan pengkritik terhadap pendekatan ini (Jhingan,
1999). Sebelum membahas model kemajuan teknologi akan dibahas dulu mengenai
kemajuan teknologi yang bersifat netral dan tidak netral yang akan melandasi model
tersebut.

B. Kemajuan Teknologi Netral dan Tidak Netral
 Kemajuan teknologi mempunyai sifat yang beragam. Kemajuan teknologi bersifat
netral (unbiased) bila perubahan tidak bersifat menghemat modal atau tidak menghemat
tenaga kerja. Dalam terminologi kemungkinan produksi, kemajuan teknologi bersifat netral
bila kenaikan output sebesar 2 kali lipat terjadi karena adanya kenaikan masing-masing
input sebesar 2 kali lipat (Todaro, 2000; Jhingan, 1999).
 Tidak semua kemajuan teknologi bersifat netral. Dalam kenyataannya kemajuan
teknologi dapat menghemat tenaga kerja ataupun menghemat modal. Kemajuan teknologi
yang dapat menghemat tenaga kerja ataupun modal disebut bersifat tidak netral. Komputer,
traktor dan mesin perkakas dapat digolongkan pada kemajuan teknologi yang menghemat
tenaga kerja. Sedangkan kemajuan teknologi yang menghemat modal merupakan hal yang
jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh pengembangan teknologi yang kebanyakan
dilakukan oleh NIM, yang pada dasarnya untuk menghemat tenaga kerja bukan untuk
menghemat modal. Untuk NSB yang kebanyakan mempunyai tenaga kerja yang melimpah,
adanya teknologi yang dapat menghemat modal merupakan hal yang diharapkan.
 Ada tiga definisi penting yang menyangkut kemajuan teknologi netral yang diajukan
oleh Hicks, Harrod, dan Solow. Menurut Hicks suatu kemajuan dikatakan netral bila rasio
produk marjinal modal terhadap produk marjinal tenaga kerja adalah tetap tidak berubah
untuk setiap rasio modal dan buruh yang tetap. Secara matematis dapat dituliskan : 4
 Y = A(t) F(K,L)                                                                                                          (1)
Dengan Y, K, dan L masing-masing adalah output keseluruhan yang dapat diartikan juga
pendapatan nasional, input modal, dan input tenaga kerja. Sedangkan A(t) adalah kemajuan
teknologi.
 Netralitas Hicks dikritik oleh Harrod karena tidak praktis untuk digunakan dan
dibangun dalam kerangka analisis ekonomi statis. Menurut Harrod kemajuan teknologi
netral apabila pada tingkat keuntungan (atau suku bunga) yang konstan, rasio modal dan
output juga tetap konstan. Secara matematik dapat dinyatakan sebagai :
 Y = F(K, A(t).L)                                                                                                         (2)
Definisi Harrod ini lebih unggul dibandingkan dengan definisi Hicks karena dapat
diterapkan pada situasi yang dinamis.
 Solow menunjukkan bahwa netralitas Harrod dapat benar-benar merupakan
kemajuan teknologi yang mendorong modal dengan fungsi produksi sebagai berikut :
 Y = F(A(t).K, L)                                                                                                         (3)
 Kemajuan teknologi dapat juga menjadi labor- augmenting atau capital-augmenting.
Labor-augmenting terjadi bila kualitas atau kemampuan dari tenaga kerja meningkat,
misalnya dengan penggunaan video, televisi, dan peralatan komukasi media di dalam
pelatihan. Demikian pula halnya dengan  capital-augmenting yang dapat lebih
meningkatkan produktivitas karena menggunakan barang modal yang lebih baik
kualitasnya, seperti mengganti alat bajak petani yang menggunakan kayu dengan
menggunakan baja.

C. Model Kemajuan Teknologi
 Isu utama dalam pembuatan model ini adalah bagaimana memasukkan kemajuan
teknologi secara eksogen ke dalam model. Model ini untuk menunjukkan bahwa teknologi
akan terus berkembang sepanjang waktu. Ekonom seperti Abramovitz, Kendrick dan
Solow membuat model kemajuan teknologi dengan menggunakan fungsi produksi dalam
upaya untuk mengukur sumbangan kemajuan teknologi kepada pertumbuhan ekonomi
(Jhingan, 1999). Teori ini sering dinamakan kemajuan teknologi berujud. Dengan
mengambil kemajuan teknologi netral dari Hicks, Solow pada tahun 1957 merumuskan
fungsi produksi seperti pada Persamaan 1. Fungsi produksi ini mengandung arti bahwa
kemajuan teknologi adalah bersifat organisasional yang dampaknya pada produktivitas
tidak memerlukan perubahan apapun dalam jumlah input. Cara ini mempunyai kelemahan 5
karena meremehkan peran investasi dan membesar-besarkan peranan kemajuan teknologi
dalam proses pertumbuhan.
 Pada tahun 1960 Solow kemudian memodifikasi pendekatan tersebut berdasarkan
kemajuan teknologi tak berwujud yang menganggap bahwa stok modal bersifat homogen
dan kemajuan teknologi mengalir dari luar, yang selanjutnya disebut Model Solow. Di
dalam model ini akumulasi modal baru dipandang sebagai wahana untuk kemajuan
teknologi. Kemajuan teknologi akan meningkatkan produktivitas mesin yang dibuat pada
suatu periode dibandingkan dengan mesin yang dibuat periode sebelumnya. Tetapi
kemajuan teknologi ini tidak meningkatkan produktivitas mesin yang sudah ada. Kemajuan
teknologi terwujud di dalam mesin-mesin baru. Secara matematis model ini dinyatakan
sebagai :
 Yv(t) = Ae
λv
Lv(t)
α
Kv(t)
1-α
                                                                                         (4)
Dengan Ae
λv
 adalah tingkat kemajuan teknologi yang meningkat secara netral dan
eksponensial pada laju λv, Lv(t) merupakan jumlah tenaga kerja yang menjalankan stok
modal yang ada untuk tahun pembuatan v pada waktu t, Kv(t) menunjukkan jumlah mesinmesin untuk tahun pembuatan v yang masih digunakan pada waktu t ≥ v, sedangkan α dan
(1-α) adalah elastisitas output yang berkenaan dengan L dan K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar